Popular Post

Posted by : Yulio Febriansah 12/01/2013

 KATA REMAJA

“Kalo berani satu lawan satu!” Itu ungkapan spontan yang dikeluarkan para remaja sebelum tawuran antar-pelajar, mahasiswa, bahkan pejabat teras ataupun aksi yang kini marak dikategorikan sebagai tindakan premanisme. Di antara ungkapan itu, ada persamaan yang jelas terlihat. Pelaku yang terlibat umumnya kaum adam. Jelas, jika ungkapan itu sangat lazim diucapkan. Tapi persamaan lainnya, mereka umumnya golongan remaja. Tapi bagaimana jika pelakunya kaum hawa? Yang menarik dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang mereka mengeluarkan ucapan yang sering dilontarkan oleh kaum adam, kaum hawa yang konon sering dikategorikan sebagai kaum yang lemah!

Sebenarnya itu bukan hal baru . bahkan diantara banyak kasus Penganiayaan itu lebih beken disebut salah satu tindakan penggencetan. Penggencetan itu sendiri tidak hanya dilakukan dengan kontak fisik, tapi bisa hanya dengan teguran keras, atau teror lewat sms atau media lainnya.

Tidak bisa dipungkiri, hal itu sudah menjadi tradisi dari senior kepada junior yang dilakukan karena banyak alasan. Mulai dari alasan yang jelas sampai alasan yang lucunya tidak disebutkan si senior sampai kapanpun! Ya.. seperti tayangan di sinetron remaja yang lagi “in” sekarang ini!

Perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam dua jenis delikuensi, yaitu situasional dan sistematik.

Pada delikuensi situsional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada dalam satu geng atau organisasi. Di sini ada norma, aturan, dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti anggota termasuk berkelahi.

Sebagai anggota mereka bangga melakukan apa yang diharapkan. Kejadian itu berkaitan dengan emosinya yang dikenal dengan masa strom dan stress. Dipengaruhi lingkungan tempat tinggal, keluarga, dan teman sebaya serta semua kegiatan sehari-hari.

Memotivasi diri

Goleman (1997) mengatakan, koordinasi suasana hati inti dari hubungan sosial yang baik. Seorang yang pandai menyesuaikan diri atau dapat berempati, ia memiliki tingkat emosionalitas yang baik. Kecerdasan emosional lebih untuk memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

Lima wilayah kecerdasan emosional sebagai pedoman setiap individu, untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. Yakni mengenali emosi, kesadaran diri dalam mengenali perasaan ketika perasaan itu terjadi sebagai dasar kecerdasan emosi, sehingga kita bisa peka pada perasaan sesungguhnya dan tepat dalam pengambilan keputusan masalah.

Mengelola emosi, berarti menangani perasaan agar perasaan terungkap dengan tepat memotivasi diri mengenali emosi orang lain empati atau mengenal emosi orang lain, dibangun berdasar pada kesadaran diri. Orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosi sendiri, dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.

Membina hubungan dengan orang lain, sebagai makluk sosial, individu dituntut dapat menyelesaikan masalah dan mampu menampilkan diri, sesuai aturan yang berlaku. Karena itu remaja agar memahami dan mengembangkan keterampilan sosialnya.

Kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan ia sulit meyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku normatif (misalnya, asosial ataupun anti-sosial). Bahkan lebih ekstrem biasa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

Beberapa aspek yang menuntut keterampilan sosial (dalam Davis dan Forsythe, 1984). Yaitu keluarga, hal yang paling penting diperhatikan orang tua, menciptakan suasana demokratis dalam keluarga. Sehingga remaja dapat menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua dan saudara.

Lingkungan, pengenalan lingkungan lebih luas dari keluarga. Kepribadian, diberikan penanaman sejak dini, nilai-nilai yang menghargai harkat dan martabat orang lain tanpa mendasarkan pada hal fisik seperti materi dan penampilan. Rekreasi, pergaulan dengan lawan jenis, pendidikan, persahabatan dan solidaritas kelompok.

Remaja diajarkan lebih memahami diri sendiri (kelebihan dan kekurangannya), agar ia mampu mengendalikan dirinya. Sehingga dapat bereaksi secara wajar dan normatif, dibiasakan untuk menerima orang lain, tahu dan mau mengakui kesalahannya.

Dengan cara itu remaja tidak akan terkejut menerima kritik atau umpan balik dari sekitar, mudah bersosialisasi, memiliki solidaritas tinggi, diterima di lingkungan lain. Sehingga akan mampu membantu menemukan dirinya sendiri dan mampu berperilaku sesuai norma yang berlaku



Kali ini kita beralih ke pembahasan yang kedua


Kini jaman udah berbeda dengan jaman jaman dahulu, karena pengatuh hal-hal yang berasal dari berbagai macam sumber.

sumber dari kehidupan remaja di jaman sekarang dan perbamdingan kehidupan pada jaman dahulu dan sekarang.

Sumber :

 

1. Majunya teknologi yang pesat


contohnya itu majunya Hand Phone yang begitu canggih, seperti BB yang sedang populer di kalangan masyarakat. Komputer yang semakin lama semakin maju, yang membuat pengguna komputer menjadi bisa membuat sesuatu dengan komputer itu, dan komputer oleh kalangan yang salah di pakai untuk menyimpan data-data, film-film, dan sesuatu yang negativ, seperti pengeditan foto yang semakin lama, semakin canggih, orang yang suka usil bisa memakai keahlian meng’edit foto untuk hal hal yang buruk seperti membuat foto dengan kepala artis yang sedang populer dengan mengganti bagian tubuhnya dengan gambar-gambar yang fullgar, dan ada lagi bagi pengguna koimputer yang keahlianya malah menjadi negativ, seperti membuat virus-virus komputer dari yang biasa-biasa saja hingga yang sangat fatal.

2.Pergaulan bebas


Rata-rata anak remaja jaman sekarang itu ingin bergaul dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, sehingga ia terjerumus kedalam pergaulan itu, yang paling gampang itu biasanya bagi para laki-laki itu salah satunya adalah “ROKOK”, karena mudah di dapat dan kebanyakan orang laki-laki yang suka berkupul di sauatu tempat menghisap rokok. Lalu bagi para perempuan biasanya ia tidak mau gengsi terhadap lawan jenis atau teman yang di anggap saingannya, ia ingin tampil di depan lelaki untuk menarik perhatian, sehingga terlewat batas dan di lihat oleh orang dengan negative, gengsi dengan teman sejenis biasanya dari barang barang yang di pakainya, dia tidak ingin kalah oleh temannya itu sehingga menjadi saingan / saling memamer.



4.Keluarga yang terlalu memanjakan

Remaja kini tidak berfikir panjang, contohnya kita kecil hingga SMA akhir kita masih bergantung pada orang tua, apakah kita tidak malu apabila kita sudah dewasa dan belum bisa menghasilkan uang sendiri atau masih meminta uang jajan atau sehari-hari kepada orang tua, sedangkan orangtua kita kerja keras hanya ingin membuat kita senang ? dan kita tidak tau semua yang di lakukan orang tua selama masih ada ?

Mulai dari sekarang kita harus hidup mandiri, karena kalau kita hidup royal dan suatu saat kita di tinggal oleh orang tua kita, kita sudah siap untuk menghadapi hidup tanpa biaya orang tua dan lain sebagainya..

Banyak perbedaan dari kehidupan pada jaman dahulu hingga jaman sekarang, di antaranya :



4. Pacaran

reamaja kini rata-rata ingin dan sudah mempunyai pacar, kalau di jaman dahulu setau saya pacaran boleh tapi tidak di bebaskan seperti sekarang yang berpacaran dengan blak-blakan dan berbuat yang tidak di mestikan sebelum kita menikah, sehingga kini banyak orang yang NBA sebelum nikah karena pergaulan yang bebas, tetapi di jaman dahulu kita masih di batasi oleh orang tua dan pikiran sendirim, rata rata orang jaman dahulu itu berlomba untuk menjadi orang sukses dan apabila sudah sukses baru mencari pendamping hidup.

5.Teknologi


bedanya sih.. jauh banget yah,, tapi pengaruh majunya teknologi orang menjadi ingin melakukan hal- hal yang praktis, siap saji, dan tidak mau repot.

6.Kendaraan


Kendaraan jaman sekarang sudah semakin canggih dan pesat dan membuat bahan bakar di bumi menjadi kritis, kalu di jaman dahulu orang masih memakai kendaraan yang menyehatkan (sepeda) dan jarang orang yang memakai kendaraan bermesin.
dan masih banyak lagi perbedaan kehidupan di jaman sekarang dan perbedaan kehidupan di jaman dahulu..







Source

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Age Of Creativity 2nd - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -